Di dalam sebuah komunitas baik itu keluarga, pertemanan, maupun pekerjaan, kadang kondisi emosi orang-orang di dalamnya saling terikat begitu erat seperti benang kusut. Dalam psikologi, kondisi ini disebut enmeshment atau keterikatan berlebihan.
Salvador Minuchin (1921–2017), seorang tokoh psikologi keluarga, memperkenalkan konsep ini untuk menggambarkan situasi di mana batas pribadi hilang, sub-sistem keluarga tidak jelas, dan kepedulian berlebihan terhadap orang lain membuat perkembangan otonomi diri menjadi terhambat.
Enmeshment dalam Keluarga
Dalam keluarga yang enmeshed, anak sering kali tidak diizinkan menentukan batasan, kehendak, dan pendapatnya sendiri. Anak harus mengikuti konsep atau aturan yang ditentukan orang tua, meskipun hal tersebut melanggar kebebasan pribadinya.
Contohnya adalah ketika orang tua memutuskan bahwa anak tidak perlu memiliki kamar pribadi, meskipun rumah memiliki banyak ruangan kosong. Bagi orang tua, ruangan lebih baik dijadikan kamar kost demi keuntungan finansial. Akibatnya, anak terbiasa tidur di mana saja, tidak memiliki barang pribadi yang teratur, dan selalu berada dalam kondisi waspada karena anggota keluarga bisa mengusiknya kapan saja.
Saat dewasa, anak seperti ini bisa tumbuh dengan emosi yang pasif, kurang motivasi, mudah bingung, dan cenderung terlalu penurut karena tidak terbiasa menjaga batasan fisik maupun emosinya. Sebaliknya, ada juga kemungkinan anak berkembang menjadi pribadi yang keras kepala dan menuntut, karena hanya dengan cara itu ia merasa mampu memaksakan batasannya pada orang lain.
Bentuk Lain dari Enmeshment
Kondisi enmeshed juga terjadi ketika orang tua memberikan tanggung jawab yang tidak sesuai dengan usia anak. Misalnya, seorang anak berusia 11 tahun harus menjaga adiknya yang masih bayi karena orang tuanya ingin pergi berlibur.
Contoh lain adalah ketika orang tua meminta anak meregulasi emosi negatif mereka. Seorang ayah atau ibu yang marah karena tersinggung bisa menuntut anak untuk menghiburnya agar emosinya reda. Dalam situasi seperti ini, anak tidak diberi ruang untuk menikmati kebahagiaannya sendiri. Anak dipaksa mengorbankan perasaannya demi menjaga perasaan orang tua.
Dampak Enmeshment
Pola hubungan semacam ini membuat anak kesulitan mengenali dirinya sendiri. Anak tidak terbiasa berkata tidak, melindungi dirinya, atau menghargai pendapatnya sendiri. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa memengaruhi kesehatan emosional dan kemampuan anak membangun hubungan yang sehat ketika dewasa.
0 komentar:
Posting Komentar