1 Agu 2025

Untuk Ibu yang Sering Diam-diam Lelah: Yuk Ikut Webinar Gratis Ini

 

 
 
Halo Ibu, Pernahkah Anda merasa letih, bukan hanya di tubuh... tapi juga di dalam hati? Pernahkah Anda tersenyum di depan anak-anak, tapi sebenarnya sedang menyimpan beban sendiri?

Sebagai perempuan, istri, atau ibu, kita sering belajar untuk kuat. Tapi kadang, kekuatan itu justru membuat kita menunda merawat diri sendiri. Padahal, hati yang terluka diam-diam, bisa berubah jadi lelah yang panjang.

Kami, sekelompok praktisi coaching, konseling, dan hipnoterapi, ingin mengajak Anda untuk ikut duduk bersama kami dalam serangkaian webinar gratis yang kami siapkan dengan penuh cinta.

🌼 Apa yang akan Anda dapatkan?

Dalam webinar ini, Anda akan:

  • Memahami pentingnya kesehatan mental untuk mencapai hidup yang tenang dan berdaya.
  • Memahami bagaimana kebahagiaan bisa dimulai dari mengenali dan mencintai diri sendiri
  • Mengenali luka inner child yang dibawa dari masa kecil. 
  • Mendapatkan wawasan tentang hipnoterapi dan manfaatnya untuk memulihkan kesehatan mental dan fisik secara aman.

Dan yang paling spesial...

💝 Setiap peserta berkesempatan mendapatkan VOUCHER GRATIS untuk sesi konseling atau hipnoterapi dari saya dan teman-teman sekelas saya yang sedang dalam proses sertifikasi praktik (didampingi mentor profesional).

Kenapa kami melakukan ini?

Karena kami percaya:

Ibu yang didengar, disembuhkan, dan dihormati perasaannya... akan menjadi sumber ketenangan untuk keluarga.

Kami tahu, tidak semua orang punya keberanian atau akses untuk memulai proses penyembuhan. Maka, kami ingin membuat langkah pertama ini mudah, ringan, dan penuh penerimaan.

Detail Webinar

Seluruh rangkaian webinar yang akan dilaksanakan bisa dilihat di flyer di bawah ini. Anda bebas mengikuti seluruh kegiatan atau memilih yang cocok bagi Anda. Ini adalah momen untuk menambah pengetahuan secara mudah sambil mendapatkan manfaat bagi kesehatan fisik dan psikis. 




Siapa yang bisa ikut?

  • Webinar ini terbuka untuk semua perempuan, terutama para ibu, yang:
  • Merasa sering memendam perasaan sendiri.
  • Ingin memahami emosi dan tubuh dengan lebih lembut.
  • Sedang mencari ruang yang aman untuk memulai proses pulang ke diri sendiri.

Silakan daftar sekarang, ajak teman atau saudara perempuan yang butuh didengar. Kami tunggu Anda di dalam ruang webinar yang hangat ini.

Pendaftaran dan join grup WA Transformasi Diri klik -> link

Share:

23 Jul 2025

Keselarasan dengan Alam: Jalan Sunyi Menuju Kesembuhan


Alam tidak hanya indah untuk dipandang; ia hidup, bergetar dalam frekuensi yang menenangkan sistem saraf kita. Saat kita berjalan di tengah hutan, mendengar gemericik air sungai, atau hanya duduk diam di bawah langit senja, tubuh kita sedang melakukan sesuatu yang sangat mendalam : mengaktifkan sistem saraf parasimpatik, yaitu bagian dari sistem saraf otonom yang memulihkan, menenangkan, dan menyembuhkan.

Getaran lembut dari suara burung, semilir angin, bahkan aroma tanah basah; semua itu bekerja sebagai stimulus alami yang menenangkan amigdala (pusat deteksi bahaya di otak) dan memicu pelepasan hormon pemulih seperti serotonin dan oksitosin. Tubuh pun mulai keluar dari mode siaga (fight or flight), dan masuk ke mode istirahat dan pemulihan (rest and digest). Inilah saat di mana self-healing berlangsung alami tanpa perlu dipaksa, tanpa upaya berlebihan.

Namun keajaiban ini tidak terjadi saat kita sekadar 'melewati' alam. Kita perlu hadir sepenuhnya. Hadir dengan mendengarkan, merasakan, menghirup, dan membiarkan diri dibelai oleh keberadaan alam tanpa agenda. Alam tidak butuh kita menjadi kuat atau produktif. Ia hanya mengundang kita menjadi dan kembali pada ritme bawaan kita yang lembut dan hidup.

Cobalah hal ini:

  • Berjalan tanpa tujuan di taman atau pinggir danau. Biarkan kakimu dipandu oleh rasa ingin tahu alih-alih rencana.

  • Duduk diam dan dengarkan suara-suara alami: daun gugur, serangga kecil, detak jantungmu sendiri.

  • Bernapas bersama pohon-pohon: hirup perlahan dan bayangkan napasmu diselaraskan dengan napas semesta.

Kita adalah bagian dari alam, bukan terpisah darinya. Ketika kita kembali bersatu dengannya dalam kesadaran hening, tubuh pun mengingat caranya menyembuhkan. Bukan karena alam 'menyembuhkan' kita, melainkan karena di dalam keheningan dan vibrasinya yang lembut, kita menjadi cukup aman untuk sembuh.

 

Share:

17 Jul 2025

Mengapa Rasa Aman Penting dalam Membentuk Kecerdasan Emosional?

Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah thread menarik tentang pentingnya rasa aman dalam membentuk kecerdasan emosional. Saya setuju 100% dengan penulisnya. Tapi saya juga membaca komentar-komentar yang menyangkal, bahkan mengatakan bahwa justru lingkungan yang keras dan tidak amanlah yang mengasah kemampuan seseorang mengelola emosi.

Pernyataan ini terdengar masuk akal di permukaan, tapi mari kita lihat lebih dalam dari sudut pandang tubuh dan sistem saraf.

Ketika Tubuh Tidak Aman, Otak Tidak Bisa Tenang

Rasa aman adalah fondasi utama kecerdasan emosional. Mengapa?

Karena seseorang yang tumbuh dalam kondisi tidak aman secara emosional maupun fisik, misalnya dalam lingkungan KDRT, pengabaian, tuntutan berlebihan, atau bullying, akan hidup dalam mode bertahan hidup. Sistem sarafnya terus-menerus aktif dalam mode fight, flight, atau freeze.

Dalam kondisi ini :

  • Otot tubuh cenderung tegang

  • Nafas menjadi pendek

  • Pencernaan dan tidur terganggu

  • Dan yang paling penting: akses ke pusat pengendalian emosi di otak (prefrontal cortex) menjadi terbatas.

Artinya, orang ini akan lebih mudah reaktif daripada responsif. Jika ada sesuatu yang memicu emosinya, ia cenderung :

  • Meledak (fight)

  • Menghindar (flight)

  • Membeku dan bingung (freeze)

  • Atau bahkan mati rasa dan numb (shutdown)

Rasa Aman Membentuk Kemampuan untuk Hadir dan Mengelola Emosi

Sebaliknya, seseorang yang tumbuh dalam lingkungan yang aman secara emosional, belajar mengenali perasaan yang muncul tanpa takut dihakimi. Ia belajar :

  • Mengelola kemarahan tanpa menyakiti

  • Merespon kekecewaan tanpa menyalahkan

  • Menyampaikan perbedaan dengan tenang

  • Menjaga batasan sambil tetap bersikap empatik

Karena tubuhnya tidak dalam mode bertahan, ia bisa :

  • Bernapas dengan utuh

  • Mendengarkan dengan hadir

  • Memproses konflik tanpa panik

  • Dan tetap terhubung dengan dirinya di tengah tekanan

Empati Sejati Tidak Tumbuh dari Waspada

Tentu saja, mungkin saja seseorang terlihat empatik dan tenang, meskipun tumbuh dalam lingkungan yang tidak aman. Tapi seringkali, itu bukan empati yang sehat, melainkan strategi bertahan agar diterima.

Ia belajar membaca suasana hati orang lain karena sejak kecil hidup dalam kewaspadaan:
Jika ayah sedang marah, ia harus cepat tahu. Jika ibu sedang kecewa, ia harus menghibur. Jika lingkungan mengancam, ia harus menyesuaikan diri.

Empati seperti ini bukan buah dari kehadiran, tetapi dari ketakutan.

Dan tubuh tidak dirancang untuk bertahan terus-menerus. Lama-lama akan muncul:

  • Ledakan emosi yang tak tertahankan

  • Perasaan bersalah karena memendam

  • Kebingungan identitas

  • Atau bahkan gejala fisik kronis

Kecerdasan Emosional Sejati Membuat Kita Berdaya dan Bahagia

Kecerdasan emosional sejati bukan sekadar bisa menahan marah atau jadi pendengar yang baik.
Ia adalah kemampuan untuk:

  • Mengenali, menerima, dan mengelola emosi diri sendiri

  • Merespon emosi orang lain dengan tepat

  • Menjadi otentik dan hadir tanpa kehilangan diri sendiri

Dan semua itu hanya bisa tumbuh dalam ruang yang aman. Terutama dalam keluarga, tempat pertama di mana seorang anak belajar tentang cinta, batas, dan validasi.

Anak yang tumbuh dalam pelukan rasa aman :

  • Tidak merasa bingung atau hampa saat kecewa

  • Tidak panik saat gagal

  • Tidak merasa dirinya rusak saat ditolak

Karena ia telah mengenal dirinya sebagai makhluk yang berharga, bukan karena pencapaian, tapi karena keberadaannya sendiri.

Jadi, apakah kerasnya hidup bisa mengajarkan kita mengatur emosi?

Mungkin ya, tapi hanya sebagai bentuk survival. Dan itu tidak akan berlangsung lama.

Yang benar-benar menyembuhkan, membuat kita hadir, peka, lembut namun kuat, hanya bisa tumbuh dari satu tempat: rasa aman.

Share:

18 Jun 2025

Belajar Meditasi

Teman-teman yang mau mulai mempraktikkan meditasi, boleh ikut saran saya ini ya.

Pertama, kalau canggung dengan kata 'meditasi' karena alasan apapun, gunakan kata 'relaksasi' karena fungsi utamanya sama yaitu merilekskan tubuh dan pikiran.

Kedua, lakukan meditasi perlahan-lahan dulu aja, apalagi untuk yang pemula dan tidak terbiasa. Bagi yang tidak terbiasa, menutup mata 1 menit tanpa ngapa-ngapain itu menakutkan, kadang ada yang malah pusing, sesak dll, itu nggak apa-apa, biasanya sementara. Tetap lakukan mulai dari 5x tarik buang napas, lanjut 7x, 10x, jadi 1 menit, 3 menit, 5 menit dst.

Tiga, lakukan sesering mungkin walaupun pendek-pendek. Misal dalam sehari 5 x 5 tarik buang napas, lalu lama-lama bisa 3 x 5 menit seperti itu seterusnya.

Empat, lakukan kapan aja dan di mana dalam kondisi yang aman. Bagi pemula butuh memejamkan mata untuk membantu mengurangi gangguan konsentrasi, jadi harus cari tempat yang aman. Jangan sampai memejamkan mata di tempat publik sambil bawa tas tahu-tahu ada yang ambil tasnya.

Lima, posisi boleh bebas. Duduk di kursi dengan posisi tangan di atas paha masing-masing. Kalau kuat bersila juga boleh. Sambil berdiri dan pegangan tembok atau pohon juga boleh. Nggak bisa semuanya cuma bisa sambil baringan juga bisa, yang penting dijaga nggak sampai ketiduran.

Enam, jaga tubuh dalam keadaan rileks tapi pikiran tetap sadar. Untuk pemula, saya sarankan pendek-pendek waktunya supaya tidak ketiduran waktu matanya merem. Kalau tiba-tiba ketiduran waktu posisi meditasi, langsung bangunkan lagi diri sendiri dan dilanjut lagi meditasinya. Begitu terus aja... sampai akhirnya bisa bertahan beberapa menit dalam keheningan.

Tujuh, karena saya terapis saya meditasi untuk rileksasi tubuh dan pikiran agar semakin sehat dan bisa bantu klien saya. Teman-teman bisa mulai dari prinsip ini juga. Meditasi untuk tujuan tubuh dan pikiran semakin sehat. Kok bisa? Ya, karena saat kita rileks sistem saraf kita berubah dari simpatik ke parasimpatik, pada saat itulah otak mendeteksi kita dalam kondisi aman dan mulai mengurangi ketegangan di tubuh.

Dengan semakin kita mengurangi ketegangan tersebut, perlahan-lahan kita membuang hormon stres dari tubuh dengan tuntas. Kalau sudah begitu, otak bisa bekerja dengan optimal; mendorong produksi hormon2 penyembuh, imunitas naik, dll.

Bisa dimulai dari sini dulu ya. Silakan kalau ada yang mau nanya-nanya.
Share:

12 Jun 2025

Webinar & Group Healing Inner Child

 

Untuk Emak/ Girls yang Ingin Menyembuhkan Luka Masa Kecil dengan Lembut 

Teman-teman yang baik, ijinkan saya membagikan iklan tentang webinar & group healing inner child yang akan saya adakan.

Apakah akhir-akhir ini kamu mudah marah, mudah lelah, atau merasa tidak dihargai? Apakah ada bagian dalam dirimu yang merasa lelah jadi kuat terus-menerus, tapi tetap harus tersenyum di depan anak dan keluarga? Kalau iya, mungkin saatnya kamu menemui si kecil di dalam dirimu -- anak batin yang pernah terluka, dipaksa diam, disuruh kuat, atau tidak didengar. Dan kabar baiknya... kamu nggak sendirian. 

Ini untuk para Emak & girls yang : 

  • Sering merasa bersalah setelah marah ke anak 
  • Ingin jadi wanita yang lebih sabar, tapi masih keburu emosi 
  • Merasa ada luka masa kecil yang belum selesai Ingin menyembuhkan diri tanpa harus terapi yang mahal dan berat 
  • Ingin menemukan ruang aman untuk merasa lega, plong, dan didengar

Apa yang Kamu Dapatkan? 

  • Webinar singkat & hangat, untuk mengenali luka inner child yang sering muncul tanpa sadar di kehidupan sehari-hari. 
  • Group Healing Inner Child, sesi penyembuhan lembut yang saya pandu sendiri, menggabungkan metode heart coherence, keheningan penuh cinta, dan izin untuk merasakan tanpa dihakimi. 

Sebuah ruang aman bersama Emak dan girls lain yang juga sedang berproses sehingga kamu akan merasa ,"Oh, ternyata aku nggak sendirian ya...." 

Jadwal & Investasi: 

Tanggal : 15 Juni 2025

Waktu: 10.00 - 12.00

Online via Zoom Investasi: 

Biaya : Rp 50.000,- (Murah tapi bernilai)

(Tersedia replay dan follow-up jika tidak bisa hadir langsung) 

Cara Daftar: 

Klik tombol di bawah ini untuk daftar sekarang : 

Webinar & Group Healing Inner Child

~ ~ ~

Sedikit Tentang Saya

Saya Vani Diana P., seorang hipnoterapis dan fasilitator Ruang Hening, yaitu metode penyembuhan yang lembut, aman, dan fleksible (via online/ Zoom). 

Saya percaya, ketika kita menyembuhkan inner child, kita sedang menyembuhkan seluruh generasi. Dan proses itu tidak harus keras, cukup dengan kehadiran yang jujur dan penuh kasih. 

Kalau kamu siap memeluk dirimu sendiri dengan lembut, aku tunggu di ruang healing yang hangat ini. 

Share:

3 Des 2024

Metode Hipnoterapi Age Regression Untuk Membenahi Masalah Hati Yang Berat


Di workshop Certified Professional Hypnotherapy yang saya ikuti, saya juga berkesempatan menyaksikan secara langsung metode hpnoterapi Age Regression (regresi umur). Metode ini dibawakan langsung oleh Coach Ronald dengan subyek hipnoterapi bernama 'Sari' (nama saya samarkan).

Penjelasan tentang Terapi Age Regression

Terapi regresi umur bermanfaat untuk membersihkan emosi yang sudah menempel dengan sangat kuat dalam jiwa seseorang. Ibarat membersihkan bak kamar mandi, maka tidak cukup hanya membuang air yang kotor di dalamnya namun juga seluruh lumut dan kerak yang menempel di dinding baknya. Hal ini dilakukan agar bila terjadi trigger (pemicu) di masa depan, maka emosi tersebut tidak akan berdampak terlalu buruk pada orang tersebut.
 
Di awal terapi, coach menanyakan terlebih dahulu apa permasalahan dalam hatinya yang sedang ia hadapi saat itu. Sari menjawab bahwa ia memiliki rasa benci (marah) kepada ayah kandungnya yang telah berpisah dengan ibu kandungnya. Sari ingin tidak lagi memendam marah kepada ayahnya, karena bagaimanapun ia masih menyayanginya. Namun, berbagai kenangan tidak menyenangkan tentang ayahnya sejak ia kecil hingga dewasa membuat rasa marah itu sulit dibendung.

Coach lalu meminta Sari untuk duduk di kursi dan melakukan teknik induksi hipnoterapi progressive muscle relaxation (relaksasi otot progresif). Induksi ini adalah salah satu tipe induksi lambat, lawan dari induksi cepat seperti yang biasa kita lihat di aksi hipnotis panggung. Dengan metode ini, Sari dibimbing untuk bisa membuat otot-otot tubuhnya, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki, menjadi rileks, lemas, dan santai.

Setelah itu, coach lalu melakukan beberapa metode deepening (pendalaman) untuk membawa Sari agar rileks lebih dalam lagi. Kenapa hal ini dilakukan? Jawabannya adalah agar tingkat kedalaman trance (trance depth level) bertambah dan hipnoterapi semakin mudah dilakukan.

Saat telah didapat tingkat kedalaman trance yang dibutuhkan, coach lalu membawa Sari ke tempat kedamaian. Tempat kedamaian, dalam hipnoterapi, adalah sebuah tempat yang dikreasikan pikiran yang berfungsi sebagai pengaman bila terjadi reaksi berlebihan saat proses pelepasan emosi. Setelah tempat kedamaian didapatkan, coach lalu membimbing Sari untuk melewati masa demi masa dalam hidupnya ketika ia merasakan emosi marah seperti yang dirasakannya saat itu.

Terapi regresi umur berlangsung beberapa kali, maju dan mundur, sepanjang umur Sari mulai dari 11 hingga 23 tahun. Setelah proses yang cukup panjang, didapatkan memori ketika ayah Sari melakukan beberapa hal yang menyakitkan baik bagi Sari maupun keluarganya. Memori-memori tersebut memberikan banyak informasi seperti lokasi kejadian, dengan siapa Sari saat itu berada, apa yang terjadi, dan berapa umur Sari saat kejadian. Karena menggunakan landasan emosi, proses ini disebut juga Affect Bridge (jembatan perasaan), yaitu upaya menyambungkan kejadian berdasarkan emosi yang sama.

Setelah beberapa kali SSE (Sub Sequential Emotion), akhirnya didapatkan ISE (Initial Sequential Emotion) yaitu momen pertama kali rasa marah itu terbentuk. Berdasarkan momen ISE inilah kemudian dilakukan proses selanjutnya yaitu ICT (Informed Child Technique), yaitu penurunan level emosi (desensitization) dengan memberitahukan Sari bahwa beberapa saat mendatang akan ada kejadian yang membuatnya trauma.

Seluruh proses ini dilakukan dengan keadaan rileks, sehingga yang merespon adalah pikiran bawah sadar Sari yang minim kritis. Dengan proses ICT tersebut, Sari belajar untuk menghadapi kejadian traumatis yang 'baru akan' dialaminya. Sehingga, ketika kejadian tersebut benar-benar terjadi maka kadar emosi kemarahannya berkurang. Ketika diukur secara kualitatif, skala rasa marah sebelum dan sesudah proses ICT berkurang sangat jauh. Ketika coach bertanya apakah skala rasa marah pada masing-masing kejadian ingin dikurangi apa tidak, Sari menjawab tidak. Pikiran bawah sadarnya ingin tetap mempertahankan rasa marah tersebut sebagai upaya untuk menjaga diri. Bedanya, karena kini kemarahannya tidak setinggi sebelumnya maka diharapkan Sari bisa lebih menjalani hari-harinya dengan lebih baik.

Ketika seluruh rangkaian terapi regresi umur, saya melihat Sari masih tampak sedikit emosional. Masih ada sedikit air mata keluar, suatu hal yang wajar karena ia baru saja membuka kembali kenangan-kenangan menyakitkan tentang ayahnya. Meski demikian, ketika coach menanyakan kembali apakah rasa marahnya masih sama seperti sebelum terapi dilakukan, Sari menjawab sudah jauh berkurang. Tapi, masih ada rasa sedih yang memang belum sempat ditangani dalam terapi kali ini. Mungkin emosi tersebut bisa jadi pekerjaan rumah untuk dilakukan di waktu lain.

Metode terapi regresi umur yang dipadukan dengan ICT bisa membantu memulihkan luka jiwa yang kuat karena telah berlangsung bertahun-tahun lamanya. Dengan pulihnya jiwa, maka seseorang bisa menfokuskan diri pada kekuatan-kekuatannya saat ini untuk meraih cita-citanya di masa depan.



Share:

2 Des 2024

Merasakan Manfaat dari Part Therapy Hipnoterapi



Pada workshop certified professional hypnoterapy tanggal 1 Desember 2024 kemarin, saya mendapat kesempatan untuk menjalani salah satu terapetik yang dilakukan langsung oleh pengajar workshop, coach Ronald. Terapi ini dinamakan Part Therapy, yaitu terapi yang bertujuan mencari solusi saat diri kita mengalami kebimbangan antara dua atau lebih pilihan. 

Penjelasan Tentang Part Therapy 

Part therapy adalah salah satu metode hipnoterapi ketika seorang client (subyek hipnoterapi) mengalami kebimbangan atau pertentangan dalam batinnya. Film 'Inside Out' dari Disney menggambarkan dengan cukup baik bahwa tentang bagian-bagian dalam diri manusia. Di dalam film itu terdapat bagian 'Sedih', 'Gembira', 'Marah', 'Jijik' yang merupakan bagian dari karakter utama film. 

Menurut teori hipnoterapi, di dalam diri manusia terdapat banyak sekali bagian atau peran, baik yang berasal dari dirinya sendiri maupun yang ia pelajari dari luar dirinya. Bagian-bagian diri ini mengandung emosi yang berasal dari memori kejadian dalam hidup manusia. Karenanya, bagian diri bisa saling bertentangan karena masing-masing memiliki egonya sendiri. Pertentangan itu pada akhirnya membuat diri manusia mengalami kecemasan yang mengganggu aktifitasnya sehari-hari. Oleh sebab itu sangat diperlukan untuk 'mendamaikan' bagian-bagian diri yang bertentangan tersebut, terutama ketika menghadapi suatu konflik yang butuh keputusan. 

Teori hipnoterapi berkeyakinan bahwa jauh di dalam diri manusia, terdapat kebijaksanaan yang berasal dari Tuhan. Karena itulah, agar solusi bagi konflik itu bisa diterima dan dijalankan dengan baik oleh manusia tersebut, ia perlu untuk mengerahkan seluruh kebijaksanaannya. 

Pada kesempatan terapi ini, saya mencoba mencari solusi antara rasa malu dan pede tentang cara mempromosikan profesi hipnoterapis saya. Dibantu dengan coach Ronald, saya merumuskan dua ‘bagian’ diri saya tersebut seperti berikut : ‘Pede’, memiliki karakter langsung action dan berani. Sedangkan ‘Malu’, memiliki karakter diam, pasif, dan tidak mau menonjol. 

Part therapy pun dilakukan dengan pertama kali membawa saya pada kondisi rileks. Kemudian, coach menanyakan satu-persatu apakah kedua bagian diri saya tersebut sudah hadir. Setelah keduanya hadir, coach lalu menanyakan apakah mereka mau berdiskusi bersama untuk mencari solusi terbaik bagi permasalahan cara mempromosikan profesi baru saya tersebut. 

Sebagai informasi, sejak mengikuti rangkaian workshop hipnoterapi ini dalam diri saya tumbuh keinginan untuk menjadi seorang hipnoterapis profesional. Keinginan tersebut didasari rasa prihatin akan banyaknya orang yang memiliki trauma dan membutuhkan bantuan untuk memulihkan jiwa mereka. Ternyata, setelah lebih dalam saya mempelajari hipnoterapi, saya mengetahui bahwa terapi ini bisa membantu dalam banyak hal lain seperti memulihkan fobia, meningkatkan rasa percaya diri, dsb. 

Kembali ke part therapy, ketika kedua bagian saya tersebut setuju untuk bertemu dan berdiskusi untuk mencari solusi yang disepakati bersama, saya merasakan terjadi sedikit ‘drama’ dalam diri saya. Bagian ‘Malu’ menangis dan mengungkapkan bahwa ia takut dan cemas bila harus mempromosikan diri saya. Sementara itu, ‘Pede’ terus meyakinkan ‘Malu’ agar mau mengikutinya serta mengatakan bahwa mempromosikan diri adalah hal yang aman dan ia akan tetap menjaga ‘Malu’. Pada akhirnya, ‘Malu’ mau mengikuti ‘Pede’ sekalipun ia merasa takut. Ia mau ikut karena yakin ‘Pede’ akan menjaganya. 

Setelah itu, bagian ‘Malu’ ditanya apakah ia ingin berganti nama agar lebih sesuai dengan kesepakatan yang telah diambil. Ia menyetujui dan mengganti namanya menjadi ‘Ceria’ yang berkarakter riang, supportif, dan kreatif. Setelah ‘Malu’ berganti nama menjadi ‘Ceria’, coach pun memandu saya untuk menjalani proses penggabungan kembali kedua bagian diri tersebut menjadi saya yang seutuhnya. 

Pada saat penggabungan kedua bagian diri itu saya merasakan sensasi fisik yang luar biasa. Seperti ada sesuatu yang merayap di punggung hingga leher belakang saya hingga tubuh saya terasa sedikit merinding. Meski dalam kondisi rileks, saya sempat agak sedikit kaget karena sensasi fisik yang tiba-tiba tersebut. Mungkin terdengar agak mistis ya, tapi sesungguhnya itu adalah bagian dari diri kita sendiri, bagian dari jiwa manusia itu sendiri. 

Proses penggabungan berlangsung dengan nyaman sebelum saya akhirna dibangunkan kembali. Yang saya rasakan setelahnya adala rasa tenang dan damai, seakan-akan tidak ada pertentangan di dalam batin yang sejak beberapa minggu ini saya rasakan. 

Efek Setelah Part Therapy 

Pagi hari setelah menjalani part therapy, saya merasakan diri saya tidak lagi cemas seperti hari-hari sebelumnya. Saya bahkan bisa memposting beberapa foto dan video pelaksaan workshop di media sosial saya, padahal sebelumnya di dalam diri selalu ada pertentangan. Saya mencari-cari kemana bagian 'Malu' yang biasanya menyetop atau membuat saya ragu-ragu untuk mengabarkan diri saya di media sosial. Ternyata tidak ada lagi, saya tidak bisa menemukannya. 

Yang saya rasakan kini adalah rasa 'Pede' dan keberanian untuk berpromosi. Namun begitu, saya tetap meyakini bahwa sesungguhnya 'Malu' dengan karakternya tidak pernah benar-benar pergi. Ia tetap ada di dalam diri saya, namun kini tidak lagi terlalu mengganggu di saat saya ingin mempromosikan diri saya. 

Di workshop hipnoterapi, saya diajarkan bahwa manusia sebaiknya menerima semua bagian dari dirinya. Karena sesungguhnya setiap bagian diri terbentuk dari perjalanan hidup yang berfungsi untuk menjaga manusia itu sendiri. Kalaupun ada bagian diri yang tidak ideal, ia cukup menvalidasinya sebagai bagian dari dirinya yang memberi pelajaran. Bila bagian itu dibuang atau dikecilkan perannya, maka akan selalu terjadi pertentangan dalam diri manusia.




Share:

28 Nov 2024

Maafkan Dirimu Sendiri

Maafkan Dirimu Sendiri


Memaafkan diri sendiri adalah hal yang luar biasa. Memaafkan diri sendiri adalah tanda cinta dan sayang pada diri. Memaafkan diri sendiri adalah langkah awal mengenali diri dan Tuhan, sang Pencipta. Jadi, sudahkah kamu maafkan dirimu sendiri...?

Sudahkah kamu maafkan diri sendiri yang membuat kamu selalu merasa kecewa, takut, sedih, marah...?

Sudahkah kamu maafkan diri sendiri yang membuat kamu merasa harus selalu melarikan diri pada hal-hal yang menyenangkan, atau menyakitkan, semata agar kamu lupa akan rasa kecewa, takut, sedih, dan marah itu...?

Maafkanlah dirimu sendiri agar kamu bisa benar-benar mencintai dan menyayanginya. Beri maaf padanya karena kamu tahu bahwa kamulah satu-satunya yang bisa memaafkannya dengan tulus. Maafkan karena kamu yang paling mengerti dirinya.

Setelah itu, mintalah maaf kepadanya. Minta maaf karena kamu selalu merasa ia kurang. Minta maaf karena kamu selalu mencaci dirinya, tidak pernah mengangggapnya cukup baik, kecewa dan marah padanya. Dirimu pun berhak atas permintaan maafmu.

Hanya dengan itulah kamu bisa hidup bersama dirimu sendiri dengan tenang, penuh rasa syukur, dan kedamaian. Karena kamu tahu bahwa dirimu telah berjuang yang terbaik yang ia bisa, meski harus menghadapi berbagai tekanan dan kesulitan. Kamu juga tahu bahwa kamu pun hanya ingin memberi yang terbaik baginya, namun kamu hanya tidak tahu bagaimana caranya. Ya, sesungguhnya, kamu sangat menyayangi dirimu sendiri. Karena dirimu; fisik, akal, dan psikismu adalah karya terbaik Tuhan, titipan-Nya yang patut dijaga dengan sebaik mungkin. Master piece yang telah Tuhan lengkapi dengan segala hal yang luar biasa.

Maka, maafkanlah dirimu sendiri mulai dari sekarang.
Share:

Forgiveness - Memaafkan

Kenapa Memaafkan
Satu kalimat Aini yang membuat saya bersyukur adalah ,'Bisa saja orang yang dulu berbuat salah kemudian berbuat benar.'

Ketika mempelajari tema forgiveness therapy, saya baru memahami bahwa memaafkan sesungguhnya membebaskan. Memaafkan termasuk salah satu metode melepaskan emosi, yaitu emosi kemarahan, kebencian, kekecewaan, kesedihan, dsb.

Ketika kita menerima perbuatan atau ucapan yang menyakitkan dari orang lain, maka secara alamiah muncul emosi negatif di dirinya sebagai respon. Apabila emosi itu bisa dilepaskan dengan cara yang baik dan efektif maka bagus, namun kebanyakan dari kita menyimpan emosi itu di dalam diri sendiri.

Akibatnya, emosi itu terus bertumpuk dan memenuhi pikiran bawah sadar kita, mempengaruhi pola pikir, keyakinan, dan perilaku kita.

Ibarat gelas yang terisi air keruh, tidak lagi cukup untuk dituang oleh air yang bening dan bersih. Maka air keruh di dalam gelas itu harus dibuang dulu hingga gelasnya bersih dan kosong. Setelah itu, barulah air yang bening dan bersih bisa dituang masuk ke dalamnya.

Seperti itu pula hati kita bila penuh dengan emosi negatif; harus dikosongkan dulu agar hikmah dan pelajaran positif dapat masuk ke dalamnya. Salah satu metodenya adalah dengan forgiveness hypnotherapy atau terapi pemaafan dengan menggunakan hipnoterapi.

Dengan menggunakan forgiveness hypnotherapy, kita bisa mengakses dengan mudah dan cepat pikiran bawah sadar tempat emosi negatif itu berada.

Kita bisa memberi maaf dengan maaf yang tulus, tanpa dipengaruhi pikiran sadar yang penuh kritik dan penilaian. Tanpa harus menyetujui perbuatan salah yang telah dilakukan, kita bisa memberi maaf yang sebenar-benarnya hingga hati kita terbebas dari emosi negatif.

Hati yang sudah terlepas dari emosi negatif itu bagaikan gelas yang kosong dan kini siap menerima pengalaman, pelajaran, dan hikmah baru. Menerima kebaikan baru yang selanjutnya menarik banyak kebaikan lainnya dalam hidup.

Lalu bagaimana dengan orang yang menyakiti kita...? Biarkan saja, lepaskan saja, biarkan Tuhan yang memberi pelajaran terbaik untuknya.
 
Share:

21 Nov 2024

Damai

Damai

Pagi ini, saya bertanya kepada Aini apakah mau saya bantu untuk menulis skrip baru di pikiran bawah sadarnya agar ia bisa lebih damai dengan kuliahnya? Saya katakan padanya bahwa damai itu lebih tinggi dari bahagia. Saya sudah menerapi dengan membuat anchor bahagia sehingga ia bisa menggunakannya setiap saat, tapi sepertinya untuk bisa berangkat kuliah dengan lebih sigap, ia butuh lebih daripada sekedar perasaan bahagia.

Jadi, saya tanya sekali lagi mau nggak diterapi agar bisa damai dengan kuliahnya? Alhamdulillah ia menjawab mau, waktunya kapan nanti dipikirkan bersama.

Saya tertarik dengan kata 'damai' dan 'sehat' yang sering diucapkan oleh para hipnoterapis baik mereka yang berlatar belakang psikologi maupun bukan. Setelah saya pikir-pikir lagi, kata 'damai' itu memang dahsyat karena sejalan dengan programming pikiran bawah sadar manusia.

Pikiran bawah sadar manusia yang meliputi 80% lebih kesadaran kita sangat cerdas dan menyukai hal yang terukur. Ingin bisa menyanyi seperti Celine Dion lebih mudah dipahami daripada sekedar 'ingin bisa' menyanyi. Hal lain yang tidak disukai pikiran bawah sadar adalah absolutisme atau kepastian. Kata-kata 'kita pasti bisa', 'kita harus jadi yang terbaik' secara alami lebih mudah ditolak daripada 'kita bisa mencoba', 'ini sudah cukup baik'.

Akan halnya kata damai, secara makna bermuatan positif meski tanpa absolutisme. Damai berarti tentram, baik dalam keadaan senang atau susah. Damai pun berlaku dalam kondisi bahagia maupun sedih. Damai terlepas dari kebutuhan akan ukuran seperti rasa bahagia karena 'punya rumah besar', 'bisa jalan-jalan ke luar negeri', atau 'naik jabatan'. Damai ya, damai. Itu saja, tok.

Karenanya, saya ingin sekali bisa sekali lagi menerapi Aini dengan kata damai tersebut. Setelah sebelumnya saya berhasil menerapi Ayah agar bisa berdamai dengan kekalahan Timnas Indonesia melawan Jepang, saya berharap kali ini pun memberi dampak yang sama pada Aini. Bisa berdamai dengan kuliahnya, lingkungan kampusnya, teman-teman barunya, baik dalam kondisi nyaman maupun tidak.

Di dalam Islam, damai jelas disebut dalam ayat Quran yaitu : "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah."



Share:

Griya Hijau Hipnoterapi

Griya Hijau Hipnoterapi
Hipnoterapi & energy healing untuk kesehatan fisik, mental, dan psikis.

Popular Posts

Semua Tulisan

Featured Post

Rumah Yang Nyaman

Ada alasannya kenapa 'rumah' yang ada di hati disebut 'home' dan bukan 'house'. Karena rumah yang sesungguhnya adala...

Blog Archive

Copyright © Rumah Vani | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com