Tulisan inspirasi tentang hipnoterapi, hening, dan mental health.

8 Sep 2025

Stories : Ketika Intuisi Menyelamatkan Saya


Ada sebuah kejadian yang sampai hari ini masih terasa jelas dalam ingatan saya. Kejadian ini bukan sekadar cerita mistis dalam arti “menyeramkan”, melainkan pengalaman yang membuka kesadaran saya bahwa manusia diciptakan Tuhan dengan perangkat super canggih: intuisi.

Suasana Kosan di Dago

Saat kuliah di Bandung, saya tinggal di sebuah rumah kos khusus perempuan di daerah Dago. Bangunannya cukup luas, terdiri dari deretan kamar di bagian atas dan bawah. Kamar saya berada di bagian atas sebelah pojok, dekat pintu yang menghubungkan kedua deretan atas dan bawah.

Di pojok itu, selain kamar saya ada dua kamar lain yang menghimpit di sebelah kiri dan kanan. Di ujung kamar sebelah kanan, ada sebuah belokan tajam dan sempit. Kalau ada orang yang berdiri di balik belokan itu, ia tidak akan terlihat sampai benar-benar keluar. Karena itu, para penghuni kos sering hampir “tabrakan” ketika melewati belokan tersebut bersamaan.

Biasanya, saya sering berhenti sebentar di belokan itu menjelang subuh. Dari sana, saya bisa melongok ke bawah tembok kos dan melihat ke jalan setapak, deretan rumah penduduk di sisi jalan, dan sebuah pohon besar yang tumbuh rimbun dan tinggi. Saat itu menjadi momen favorit saya untuk sekadar menghirup udara segar dan menikmati keheningan dini hari.

Malam Itu yang Berbeda

Suatu malam, sekitar pukul tiga lewat, saya bangun untuk berwudhu dan menunaikan shalat tahajud. Selesai dari kamar mandi, seperti biasa saya berniat berhenti sebentar dan menikmati suasana pagi sudut belokan itu. Tapi entah kenapa, ada rasa yang aneh dalam tubuh saya.

Kaki saya seperti menolak melangkah. Dada saya terasa berat. Telinga saya menangkap suara gemerisik pelan yang tidak biasa. Ada dorongan kuat dari dalam diri saya untuk tidak meneruskan langkah. Tanpa berpikir panjang, saya buru-buru masuk kembali ke kamar dan mengunci pintu rapat-rapat.

Tidak lama kemudian, terdengar suara-suara aneh dari luar kamar. Saya berdiam diri, berdoa dalam hati, menunggu sampai suasana benar-benar tenang. Saya tidak berani keluar karena hanya seorang diri di kamar, sedangkan penghuni kamar lain masih terlelap.

Keesokan Paginya

Pagi harinya, suasana kos heboh. Ternyata malam itu ada pencuri masuk. Beberapa sepatu yang diletakkan di depan kamar dan pakaian yang dijemur raib diambil orang.

Saya langsung tertegun. Kalau saja saya tetap mengikuti kebiasaan berhenti di belokan itu, besar kemungkinan saya akan berhadapan langsung dengan pencurinya. Bisa saja ia panik karena ketahuan, dan saya tidak bisa membayangkan apa yang mungkin terjadi.

Refleksi : Intuisi Sebagai Perangkat Ilahi

Sejak kejadian itu, saya makin yakin bahwa manusia diciptakan dengan perangkat luar biasa yang sering kita sebut “intuisi”. Sesuatu yang tidak bisa dijelaskan logika, tapi bekerja melampaui akal.

Pertanyaan-pertanyaan sempat muncul:

  • Mengapa saat itu saya merasa tidak enak?

  • Siapa yang “menahan” langkah saya?

  • Mengapa saya langsung memutuskan masuk ke kamar?

Jawabannya tidak bisa dijelaskan dengan nalar biasa. Meski sedih atas apa yang menimpa teman-teman yang kehilangan barangnya, terselip sedikit syukur karena saat itu saya mendengarkan “rasa” yang muncul dan ternyata menyelamatkan saya. Rasa atau intuisi itulah, yang mencegah saya melangkah dan mendorong saya berlindung, tanpa tahu memberi tahu alasan kenapa saya harus melakukannya. Baru setelah semua selesailah saya bisa memahami maknanya.

Pelajaran yang saya ambil

Pengalaman di pagi itu mengajarkan saya untuk mulai percaya pada rasa yang muncul di diri saya. Apa yang disampaikan oleh tubuh dan hati, dorongan untuk melakukan sesuatu sekalipun hal itu asing dan belum pernah sama sekali dilakukan, bisa jadi membawa petunjuk dari-Nya. 

Saya pun belajar bahwa bila kita peka dan mengizinkan, intuisi bisa menjadi kompas dalam hidup. Seperti cerita hidup saya selanjutnya; dimulai dari sebuah pelatihan hipnoterapi, intuisi membawa saya kini menjadi seorang terapis. Menemukan jalan saya dalam keheningan dan menemani orang lain menemukan ketenangan batin mereka sendiri.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Hipnoterapi Online? Bisa!

Hipnoterapi Online? Bisa!
Griya Hijau Hipnoterapi - Layanan Hipnoterapi Mudah & Modern

Join Grup WA Sehat Ruang Hening untuk Free Live Zoom Healing Bulanan

Popular Posts

Semua Tulisan

Featured Post

Tangan Yang Menyembuhkan

  Beberapa waktu yang lalu, saya pernah menulis dua buah post di blog ini yang berjudul 'Hands that heal' (tangan yang menyembuhkan)...

Blog Archive

Copyright © Rumah Vani | Powered by Blogger

Design by ThemePacific | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com